B. Kenaikan
Titik Didih
Pada proses pendidihan terjadi karena
panas meningkatkan gerakan atau energi kinetik, dari molekul yang menyebabkan
cairan berada pada titik di mana cairan itu menguap. Titik didih cairan
berhubungan dengan tekanan uap. Jika sebuah larutan mempunyai tekanan uap yang
tinggi pada suhu tertentu, maka molekulmolekul yang berada dalam larutan
tersebut mudah untuk melepaskan diri dari permukaan larutan menuju fasa uap
jika mempunyai tekanan uap yang rendah, maka molekul-molekul dalam larutan
tersebut tidak dapat dengan mudah melepaskan diri dari larutan menuju fasa uap.
Jadi larutan dengan tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu tertentu akan
memiliki titik didih yang lebih rendah. Cairan akan mendidih ketika tekanan
uapnya menjadi sama dengan tekanan udara luar. Titik didih cairan pada tekanan
udara 760 mmHg disebut titik didih standar atau titik didih normal. Jadi yang
dimaksud dengan titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan itu
sama dengan tekanan udara luar (tekanan pada permukaan cairan). Telah
dijelaskan di depan bahwa tekanan uap larutan lebih rendah dari tekanan uap
pelarutnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau
fraksi dari pelarut sehingga laju penguapan berkurang.
Kenaikan titik didih larutan berbanding lurus dengan
kemolalan larutannya ( m ) yang menurut Raoult diformulakan sebagai berikut :
Contoh
soal
Sebanyak 12
gram urea CO(NH2)2 dilarutkan dalam 250 gr air. Bila Kb =
0,52 oC/m (Ar C = 12, N = 14, O = 16, H = 1 gr/mol). Tentukan titik
didih larutan!
Praktikum :
Penentuan kenaikan titik didih
Langkah kerja
Panaskan 50mL
air hingga mendidih lalu ukur suhu air
pada saat mendidih
Campurkan 2,5 gram gula pasir ke dalam 50 mL air
hingga larut sempurna. Lalu panaskan hingga mendidih dan ukur suhunya.
Hasil percobaan
Kesimpulan
Pada percobaan kenaikan
titik didih ini diperoleh titik didih pelarut murni (air) sebesar 100oC
dan ketika pelarut tersebut ditambahkan zat terlarut (gula atau garam) ternyata
larutan tersebut mempunyai titik didih yang lebih tinggi dibandingkan pelarut
murninya. Hal ini disebabkan selain harus mencapai suhu dimana pelarut murni
mulai mendidih juga sekaligus harus melampaui titik didih zat terlarut.
Pada proses pendidihan
terjadi karena panas meningkatkan gerakan atau energi kinetik, dari molekul
yang menyebabkan cairan berada pada titik di mana cairan itu menguap. Titik
didih cairan berhubungan dengan tekanan uap. Jika sebuah larutan mempunyai
tekanan uap yang tinggi pada suhu tertentu, maka molekul-molekul yang berada
dalam larutan tersebut mudah untuk melepaskan diri dari permukaan larutan
menuju fasa uap jika mempunyai tekanan uap yang rendah, maka molekul-molekul dalam
larutan tersebut tidak dapat dengan mudah melepaskan diri dari larutan menuju
fasa uap. Jadi larutan dengan tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu tertentu
akan memiliki titik didih yang lebih rendah. Cairan akan mendidih ketika
tekanan uapnya menjadi sama dengan tekanan
udara luar. Jadi yang
dimaksud dengan titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap
jenuh cairan itu sama dengan tekanan udara luar (tekanan pada permukaan
cairan). Tekanan uap larutan
lebih rendah dari tekanan uap pelarutnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut
itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut sehingga laju penguapan berkurang.
Dalam percobaan kali ini
titik didih larutan garam lebih besar dibandingkan larutan gula. Hal ini
disebabkan larutan garam (NaCl) merupakan senyawa elektrolit sehingga ketika
dilarutkan ke dalam air terjadi ionisasi dan menghasilkan partikel dua kali
lebih banyak dibandingkan dengan larutan gula yang tidak bisa terionisasi.
Selain pengaruh ionisasi juga dipengaruhi molalitas larutan. Molalitas larutan
garam lebih besar daripada molalitas larutan gula. Perlu diingat bahwa yang
menentukan sifat koligatif larutan (kenaikan titik didih) adalah banyaknya partikel zat terlarut. Oleh sebab itu titik didih larutan garam lebih tinggi
daripada larutan gula.
Sumber : Pelatihan Guru Pembelajar Kimia
Buku Belajar Kimia Secara Menarik Untuk SMA XII
Tidak ada komentar:
Posting Komentar