“ Iya, saat
ini aku tidak menjalin hubungan spesial dengan siapapun. Tapi kalau kamu ingin
tau apakah saat ini hatiku kosong atau tidak, yang jelas tidak. Saat ini aku
masih menyukai seseorang tapi dia tidak menginginkanku menjadi pendamping
hidupnya”.
“ Dia tau
kalau kamu suka sama dia?Dia sudah menikah?” Pita suaranya seakan tersekat, seakan ada rasa
gundah, sekan tidak percaya dengan jawaban yang mengalir begitu saja dari
bibirku.
“ Dia belum
menikah. Entahlah dia punya perasaan yang sama denganku atau tidak.
Menurut
aku, ketika seorang lelaki dewasa menyukai seorang gadis dan dia sudah banyak
tahu tentang gadis tersebut maka tidak ada lagi alasan baginya untuk tidak berani
meminta gadis tersebut menjadi pendamping hidupnya. Urusan gadis tersebut suka
sama dia atau tidak menurutku itu tidak masalah. Kalau
diterima kan bisa berlanjut ke pelaminan. Kalau tidak ya bisa langsung mencari
pandangan yang lain. Ya itu juga yang terjadi denganku. Ketika dia tak juga
memintaku untuk menjadi pendamping hidupnya itu artinya dia tidak
menginginkanku untuk membersamainya dalam kehidupannya. Kita tidak bisa
memaksakan perasaan kita pada orang lain. Sekarang terserah kamu. Inilah
keadaanku sekarang. Mohon maaf.”
“ Lantas
apa alasan kamu, kamu bersedia diperkenalkan orang tuamu kepadaku?” Suaranya
mulai meninggi.
“ Kita
tidak bisa terus – menerus dalam keadaan yang seperti ini. Kita punya batas
waktu. Terlalu banyak orang – orang yang tidak aku bahagiakan tanpa aku
menyadarinya. Terlalu sering aku buat menangis orang – orang yang mencintaiku
dalam doa – doanya”.
“ Syukurlah
kalau tidak begitu kan mungkin aku tidak bisa kenal kamu “. Tawa kecil pun
mengembang.
“ Besok
jadi kan ketemuan?”
“ iya,
insyaAllah.”
Dalam
hatiku hanya ingin mengatakan menaklukkan
hati seorang perempuan itu mudah. Tinggal percaya atau tidak kalau kamu mampu
membuatnya jatuh cinta kepadamu. Kalau kamu sudah kecewadan putus asa ya cukup
sekian.
………………….
Suara
bising nyamuk pun tak dapat mengusir rasa sepi dan sunyiku bila tak bercengkrama
sehari saja dengannya.
Ah sampai kapan aku tetap seperti ini dan terus seperti ini, Merindumu dalam
diamku. Andai aku punya keberanian maka aku akan mengubah hidupku. Aku akan
segera mengetik kata – kata yan sangat indah seindah perih yang akan aku cipta.
Kata itu “ Mohon maaf kalau aku pernah
punya impian untuk menjadi pendamping hidupmu. Aku tau ini adalah perasaan yang
tak seharusnya. Karena itu aku minta izin kepadamu untuk mendelete nomor –
nomor telponmu, untuk meng-unfriend akun
– akun sosmedmu dan memblokirnya, untuk menghilangkan semua jejak tentangmu. Jangan
coba – coba menghubungiku kalau kamu tidak ingin aku menggagumu lagi cukup
datang saja ke orang tuaku untuk melamarku hahahaha “
*)Berhenti
di kamu – wis dalu gak nyaut blass….edisi ngelindur
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus