Sedikit cerita
tentang pribadiku untuk mengawali kenapa akhirnya aku bisa mendapatkan tips
mengurangi stress saat PMS (Premenstrual syndrome) yang lumayan kece ini. Setiap
wanita pastilah punya cerita tersendiri bagaimana pengalaman mereka saat
mengalami PMS. Karena saat PMS wanita dihinggapi yang namaya mood swing alias
mood yang gampang berubah-ubah (woooo serem yak.. wkwkwk). Aku pribadi memiliki
siklus PMS yang cukup unik hehe. Biasanya 1 atau 2 hari sebelum menstruasi aku
merasakan kesedihan yang luar biasa. Bahkan aku bisa menangis berjam-jam untuk
ini hingga ketiduran (bisa-bisa kebanjiran tuh rumah hahaaa). Hari pertama saat
menstruasi biasanya aku tidak punya nafsu makan dan terkadang ingin muntah saat
memakan makanan yang banyak vetsinnya. Hari ke-3, ke-4 biasanya nafsu makanku bertambah.
Aku yang biasanya dalam sehari hanya makan 1 atau 2 kali bisa berubah menjadi 3-4
kali loh, keren kan? Makanan dan minuman yang manis-manis menjadi incaranku.
Selain itu sifat manja, ingin diperhatikan, ingin disayangi muncul begitu saja.
Dan bila seseorang yang aku harapkan tidak bisa memenuhinya maka akan berakhir
dengan tangisan. 2-3 hari menjelang menstruasi usai adalah rawan-rawannya
emosi. Emosi yang tidak stabil. Untuk menggambarkan betapa rawannya masa itu,
beberapa teman menggambarkannya seperti ini:
“Andaikan kita sedang berjalan
menabrak tembok maka temboklah yang harus minta maaf.”
“Andaikan kita sedang keconyok wajan panas maka wajanlah yang
harus minta maaf. “
Hahaaa seram kali gambarannya ya
heeee. Pokoknya siap-siap saja deh kalau tiba-tiba bom meledak di hari-hari
itu. Oleh sebab itu kaum pria harus banyak mengalah dan minta maaf pada saat
rawan seperti itu karena bisa jadi dunia akan berakhir saat itu juga kalau tidak
paham dengan mood swing nya wanita di masa-masa itu. Heeee
Aku ingat
betul beberapa bulan lalu duniaku dengannya berakhir begitu saja di masa rawan
itu. Dengan tiba-tiba aku bilang mundur dari hubungan kami sambil marah-marah.
Padahal dia tidak paham dengan masalah yang aku hadapi saat itu. Aku hanya
mengirim satu kalimat pertanyaan singkat. Dan saat dia tidak atau mungkin belum
menjawabnya, aku anggap dia tidak serius dengan hubungan kami. Sebelum dia merespon
kemunduranku karena kesibukannya, dia mengirim fotonya yang sedang beraktivitas
dan disitulah aku merasa sangat-sangat menyesal karena dari fotonya terlihat
kalau dia masih benar-benar sakit. Berbulan-bulan aku membersamai dia dalam
sakitnya. Dan anehnya saat itu aku malah seakan tidak percaya kalau dia masih
sakit. Mau mencabut kata-kataku yang telah aku kirim seakan tidak mungkin
karena belum mendapat respon. Respon yang aku harapkan adalah dia mencoba
mempertahankan hubungan tersebut tapi ternyata dia mengikhlaskannya. Nah dari
situ emosiku tambah memuncak dan semakin tak terkendali. Di sisi lain aku dalam
kondisi yang sangat sulit.
Berjalannya
waktu aku sering menyalahkan diriku sendiri. Seiring berjalannya waktu pula aku
semakin menyadari bahwa menyalahkan diri sendiri, meyalahkan orang lain,
menyalahkan keadaan atas peristiwa yang terjadi yang tidak kita kehendaki
adalah sebagai bukti bahwa kita belum bisa menerima suratan takdir. Maka dari
situlah aku mulai belajar untuk melepaskan. Karena apa-apa yang terjadi di
dunia ini sesungguhnya Allah sudah mengaturnya. Dan setelah kejadian itu hanya satu
harapanku ialah kesembuhan dia (mohon doanya ya teman-teman J ).
Maaf ya.... mau bahas tips malah
ceritanya jadi ke mana-mana. Hmmm bukannya aku nggak bisa atau belum bisa move
on. Semua butuh proses heeee karena life must go on dan lagi pula
kemungkinan besar dia saat ini juga sedang proses ta’aruf dengan wanita lain
kok tapi it’s okey lah.
Nah kenapa
dari cerita tips ini aku menghubungkan antara masa PMS ku dengan proses
berakhirnya hubunganku. Itu karane saat itu aku sering menyalahkan diriku
sendiri yang pada saat PMS tidak bisa mengendalikan diri. Akhirnya aku membuat
status deh di facebook minta tips cara mengendalikan diri saat PMS. Berkat
status itulah jadinya aku telp-nan dengan adek cantik Tri Rizqi Muharromah. Ada
beberapa aktivitas yang dilakukannya untuk mengurangi ketegangan emosi pada
saat PMS. Tapi yang aku anggap paling penting adalah:
“Kita
seringkali para wanita yang sedang menstruasi kadang merasa merdeka karena
tidak punya kewajiban sholat. Wah sak
karepe dewe hehee mentang-mentang sudah tidak ada kewajiban lantas
melupakan apa itu yang namanya dzikir. Lupa mengingat Allah. Padahal di
masa-masa menstruasi acapkali mood kita berubah-ubah. Kita sering menangis
nggak jelas, meratap nggak jelas, marah-marah nggak jelas padahal bisa jadi itu
juga disebabkan oleh pengaruh setan. Walaupun ya... kita tidak menafikan adanya
hormon berlebih yang diproduksi oleh tubuh sehingga katanya karena peran hormon
itulah mood wanita yang sedang kena syndrom PMS kerap berubah. sebagian dari
kita mungkinlah melakukan dzikir tapi mungkin kebanyakan dari kita melakukannya
kalau sedang ingat. Bayangkan saja temans, kita yang biasanya sholat 5 waktu,
terkadang ditambah sholat malam, dluha, sholat-sholat sunnah yang lain dan juga
membaca Al-Qur’an tiba-tiba karena sedang menstruasi tidak bisa melakukan itu
semua. Dalam sehari kita biasanya mengahadap atau mengingat Allah setidaknya
minimal 5 kali. Dan saat menstruasi entah kita ingat Allah atau tidak, entah
kita berdialog dengan-Nya atau tidak, dan saat ada masalah entah kita meminta
pertolongan-Nya atau tidak atau jangan-jangan kita hanya bisa meratap dan
justru kita malah meratap pada setan. Maka dari itu kita perlu berhati-hati.
Karena tips ini aku anggap penting jadi aku ingin berbagi dengan teman-teman. “
“Tipsnya:
Biarpun kita tidak sholat kita mencoba mengistiqomahkan diri untuk terus
mengingat Allah dengan cara kita tetap menjalankan kewajiban di 5 waktu kita.
Di setiap waktunya kita tetap pakai mukena dan berdzikir seperti yang biasa
kita lakukan pada saat tidak menstruasi hanya saja kita tidak sholat itu saja.
Apakah harus pakai mukena? Hehee nggak harus pakai mukenah juga sih setidaknya
kita mengharuskan diri minimal 5 waktu lah kita mengingat Allah dan berdialog
dengannya. Dan kita bisa menambahnya di waktu yang lain. Misalnya kita yang
sudah terbiasa sholat malam pasti tengah malam akan terbangun dengan
sendirinya. Dari pada nggak ngapa-ngapain mending dzikiran sebagai pengganti
sholat malam. Apakah boleh kurang? Kembali pada personalnya juga sih karena semakin
kita menambah waktunya semakin besar pula peluang kita untuk mengingat Allah. Dengan
demikian dapat mengurangi rasa stress kita pada saat PMS karena pikiran kita
lebih banyak mengingat Allah daripada mengingat hal-hal yang nggak jelas
heheee.”
Kebiasaan molor bangun pagi pada saat menstruasi tak ada lagi ;)
Demikian tipsnya...
Semoga bermanfaat ya
temans... ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar